Manusia
dan Penderitaan
Setiap manusia yang hidup
di dunia pasti pernah merasakan penderitaan. Baik itu ringan atau berat. Hidup
tidaklah selalu bahagia tuhan memiliki caranya sendiri untuk mengukursebarapa
kuat iman kepadanya. Hidup di duniapun tidak selalu menderita, sedih, ataupun
susah.
Terkadang saat manusia
terlalu terbuai dengan kesenangan duniawi manusia akan melupakan
batasan-batasan yang ada sehingga tuhan akan memberikan cobaan untuknya yang
membuatnya menderita.
Penderitaan selalu datang
tak terduga, manusia takkan pernah tau kapan , jam berapa, menit
keberapa, dan detik keberapa penderitaan akan datang menghampiri hidupnya.
Manusia hanya perlu menjalani hidupnya dengan sebaik baiknya dengan aturan yang
berlaku dan sesuai kepercayaan yang ia anut.
1. Pengertian Penderitaan
Penderitaan adalah
bahasa yang sering kita dengar. Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari
bahasa Sansekerta dhra artinya menahan
atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang
tidak menyenangkan. penderitaan bisa bersifat lahir dan bersifat batin. Setiap
manusia memiliki penderitaan yang berbeda –beda. Manusia dikatakan menderita
apa bila dia memiliki masalah, depresi karena tekanan hidup, dan lain lain.
Penderitaan termasuk
realitas dunia dan manusia. Intensitas penderitaan manusia bertingkat-tingkat,
ada yang berat dan ada juga yang ringan. Akibat penderitaan yang
bermacam-macam. Ada yang mendapat hikmah besar dari suatu penderitaan, ada pula
yang menyebabkan kegelapan dalam hidupnya. Oleh karena itu, penderitaan belum
tentu tidak bermanfaat. Penderitaan juga dapat ‘menular’ dari seseorang
kepada orang lain, apalagi kalau yang ditulari itu masih sanak saudara.
Menurut agama penderitaan itu adalah teguran
dari tuhan. Penderitaan ada yang ringan dan berat contoh penderitaan yang
ringan adalah ketika seseorang mengalami kegagalan dalam menggapai
keinginannya. Sedangkan contoh dari penderitaan berat adalah ketika seorang
manusia mengalami kejadian pahit dalam hidupnya hingga ia merasa tertekan
jiwanya sampai terkadang ingin mengakhiri hidupnya.
Penderitaan adalah termasuk realitas manusia di dunia.
Namun peranan individu juga menentukan berat-tidaknya
intensitas penderitaan.Suatupristiwa yang dianggap penderitaan oleh
seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Penderitaan adalah
bagian dari kehidupan.
Contoh-contoh penderitaan
Beberapa contoh penderitaan yang mungkin sering kita
lihat di lingkungan kita :
·
Pemutusan hak kerja
Bagi orang yang sudah berkeluarga
mungkin penderitaan ini yang paling di takutkan apalagi bagi seorang ayah
yang mempunyai kewajiban
menafkahi keluarganya,hal ini akan berdampak buruk tidak hanya bagi sang
yah namun juga bagi keluarganya.
menafkahi keluarganya,hal ini akan berdampak buruk tidak hanya bagi sang
yah namun juga bagi keluarganya.
·
Kehilangan orang tua
Hubungan kita dengan orang tua
merupakan suatu hubungan yang unik. Oleh sebab itu pasangan diharapkan bisa
memahami makna kehilangan ini. Misalnya dengan berusaha menggantikan posisinya
demi mendukung pasangan. Antara lain dengan cara selalu berada di dekatnya,
menjadi pendengar yang baik, dan selalu siap membantunya.
· Kemiskinan
Banyak orang yang mederita
karena kemiskinan , merasa tidak pernah cukup dengan apa yang telah ia punya
sehingga mengakibatkan seseorang merasa menderita karena tidak bisa memiliki
sesuatu yang ia inginkan. Ini di karena kan kurangnya rasa syukur manusia atas
apa yang telah di berikan oleh tuhan.
· Bencana
Tidak ada seorang pun yang
dapat menghindari bencana yang tuhan berikan. Bencana bisa kapan saja dating
dan menimpa siapa saja bahkan seringkali mengakibatkan kehilangan anggota
keluarga. Trauma batin yang diakibatkan karena bencana juga sulit di sembuhkan.
2. Bentuk-bentuk penderitaan
1. Siksaan
Penderitaan biasanya di sebabkan oleh siksaan.
Baik fisik ataupun jiwanya. Siksaan atau penyiksaan (Bahasa Inggris: torture) digunakan untuk merujuk pada penciptaan
rasa sakit untuk menghancurkan kekerasan hati korban. Segala tindakan yang
menyebabkan penderitaan, baik secara fisik maupun psikologis, yang dengan
sengaja dilakukkan terhadap seseorang dengan tujuan intimidasi, balas dendam,
hukuman, pemaksaan informasi, atau mendapatkan pengakuan palsu untuk propaganda
atau tujuan politik dapat disebut sebagai penyiksaan.
Siksaan
dapat digunakan sebagai suatu cara interogasi untuk mendapatkan pengakuan.
Siksaan juga dapat digunakan sebagai metode pemaksaan atau sebagai alat untuk
mengendalikan kelompok yang dianggap sebagai ancaman bagi suatu pemerintah.
Macam-macam siksaan berupa jasmani dan rohani bersifat psikis, kebimbangan,
kesepian, ketakutan.
Siksaan yang
sifatnya psikis misalnya kebimbangan, kesepian dan ketakutan :
1. Kebimbangan
Kebimbangan adalah keadaan dimana seseorang
tidak dapat menentukan pilihan mana yang akan diambil, akibatnya seseorang
berada dalam keadaan yang tidak menentu. Bagi orang yang lemah pikirannya
masalah kebimbangan akan lama dialami, sehingga siksaan itu berkepanjangan.
Tetapi bagi yang kuat berpikirnya ia akan cepat mengambil keputusan sehingga
kebimbangan akan cepat diatasi.
2. Kesepian
Kesepian
adalah keadaan dimana seseorang merasa sepi dalam dirinya atau jiwanya walawpun
dia berada di tempat keramaian.
Seperti
halnya kebimbangan, kesepian harus cepat diatasi agar seseorang tidak terlalu
lama berada dalam siksaan batin. Untuk mengatasi kesepian seseorang membutuhkan
kawan untuk berkomunikasi, kawan yang selalu ada dalam keadaan duka, yang mampu
memahami, mengerti dan menghayati kesepian yang dialami sahabatnya.
Selain mencari
kawan seseorang juga perlu mengisi waktunya dengan kesibukan. Sehingga kesepian
dapat teratasi.
3. Ketakutan
Ketakutan
dapat menyebabkan seseorang mengalami siksaan batin. Bila raasa takut itu
dibesar-besarkan tidak pada tempat nya maka disebut dengan phobia.
Seperti pada
kesepian, ketakutan juga dapat dialami seseorang walaupun lingkungannya ramai.
Banyak sebab yang menjadikan seseorang merasa ketakutan antara lain :
a.
Claustrophobia dan Agoraphobia
Claustrophobia adalah rasa takut terhadap
ruangan tertutup. Misalkan kepanikan seperti situasi di lift, kereta api atau
pesawat udara. Sedangkan Agoraphobia adalah ketakutan seseorang berada di
tempat terbuka, pada umumnya penderita agoraphobia mengalami ketakutan terhadap
tempat umum.
b. Gamang
Gamang adalah ketakutan bila seseorang
berada ditempat yang tinggi. Misalkan seseorang berada dijembatan yang sempit
yang dibawahnya terdapat air yang mengalir.
c.
Kegelapan
Kegelapan merupakan ketakutan seseorang
bila berada ditempat yang gelap. Sebab dalam pikirannya akan muncul sesuatu
yang menakutkan dalam tempat gelap seperti setan atau pun pencuri. Orang yang
demikian menghendaki ruangannya selalu terang.
d. Kesakitan
Kesakitan merupakan ketakutan yang
disebabkan oleh rasa sakit yang akan dialami. Misalkan seseorang yang akan di
injeksi, sebelum jarum injeksi disuntikan kedalam tubuhnya seseorang tersebut
akan berteriak-teriak karena dalam pikirannya semuanya akan menimbulkan
kesakitan.
e.
Kegagalan
Kegagalan merupakan ketakutan seseorang
disebabkan karena merasa bahwa apa yang dikerjakan akan mengalami kegagalan.
Misalkan seseorang yang patah hati tidak mudah untuk bercinta kembali
dikarenakan takut gagal dalam percintaan berikutnya. Trauma yang dialaminya
menjadikan ketakutan kalau hal tersebut terulang kembali.
2. Kekalutan Mental
Gejala-gejala
permulaan pada orang yang mengalami kekalutan mental adalah sebagai berikut :
3. Nampak pada jasmani yang
sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung.
4. Nampak pada kejiwaannya
dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah.
5. Selalu iri hati dan curiga,
ada kalanya dihinggapi khayalan, dikejar-kejar sehingga dia menjadi sangat
agresif, berusaha melakukan pengrusakan atau melakukan detruksi diri dan bunuh
diri.
6. Komunikasi sosial putus dan
ada yang disorientasi social.
7. Kepribadian yang lemah atau
kurang percaya diri sehingga menyebabkan yang bersangkutan merasa rendah diri,
( orang-orang melankolis).
8. Terjadinya konflik sosial –
budaya akibat dari adanya norma yang berbeda antara dirinya dengan lingkungan
masyarakat.
Tahap – tahap gangguan jiwa
:
4. Gangguan kejiwaan nampak
dalam gejala-gejala kehidupan si penderita baik jasmani maupun rohaninya.
5. Usaha mempertahankan diri
dengan cam negatif, yaitu mundur atau lari, sehingga cara benahan dirinya
salah; pada orang yang tidak menderita gantran kejiwaan bila menghadapi persoalan,
justru lekas memecahkan problemnya, sehingga tidak menekan perasaannya. Jadi
bukan melarikan diri dan persoalan, tetapi melawan atau memecahkan persoalan.
6. Kekalutan merupakan titik
patah (mental breakdown) dan yang bersangkutan mengalami gangguan.
7. Krisis ekonomi yang
berkepanjangan telah menyebabkan meningkatnya jumlah penderita penyakit jiwa,
terutama gangguan kecemasan.
8. Dipicu oleh faktor
psychoeducational. Faktor ini terjadi karena adanya kesalahan dalam proses
pendidikan anak sejak kecil, mekanisme diri dalam memecahkan masalah.
Konflik-konflik di masa kecil yang tidak terselesaikan, perkembangan yang
terhambat serta tiap fase perkembangan yang tidak mampu dicapai secara optimal
dapat memicu gangguan jiwa yang lebih parah.
9. Faktor sosial atau
lingkungan juga dapat berperan bagi timbulnya gangguan jiwa, misalnya budaya,
kepadatan populasi hingga peperangan. Jika lingkungan sosial baik, sehat tidak
mendukung untuk mengalami gangguan jiwa maka seorang anak tidak akan terkena gangguan
jiwa. Demikian pula sebaliknya. Gangguan jiwa tidak dapat menular, tetapi
mempunyai kemungkinan dapat menurun dari orang tuanya. Namun hal ini tidak
berlaku secara absolut.
Sebab-sebab Timbulnya Kekalutan Mental :
a.
Kepribadian yang lemah
Hal tersebut sering menyebabkan seseorang
merasa rendah diri yang secara berangsur-angsur akan menyudutkan kedudukannya
dan menghancurkan mental nya.
b. Terjadinya
konflik sosial budaya
Norma yang berbeda antara yang bersangkutan
dengan apa yang ada dalam masyarakat, sehingga ia tidak dapat menyesuaikan diri
lagi.
c. Cara pematangan batin yang salah dengan
memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan sosial.
Proses kekalutan
mental yang dihadapi seseorang dapat mendorong kearah yang :
a. Positif
Trauma yang dialami dijawab dengan baik
yaitu dengan melakukan hal-hal yang bersifat positif seperti solat tahajud
malam hari untuk memperoleh ketenangan jiwa dan mencari jalan keluar untuk
mengatasi permasalahan yang dihadapinya.
b. Negatif
Trauma yang dialami diperlarutkan sehingga
orang yang bersangkutan mengalami frustasi, yaitu tekanan batin akibat tidak
tercapainya apa yang diinginkan.
Bentuk frustasi
antara lain :
1. Agresi
Kemarahan yang meluap-meluap akibat emosi
yang tidak terkendali, dan secara fisik dapat berakibat mudahnya terserang
tekanan darah tinggi atau tindakan sadis yang dapat membahayakan orang lain.
2. Regresi
Kembali kepada tingkah laku yang
kekanak-kanakan seperti menjerit-jerit, menangis sampai meraung-raung,
memecahkan barang-barang.
3. Fiksasi
Peletakan atau pembatasan pada satu pola
yang sama. Misalnya dengan membisu, memukul-mukul dada sendiri, membenturkan
kepala dengan benda keras.
4. Proyeksi
Usaha
melemparkan kelemahan dan sikap-sikap sendiri kepada orang lain.
5.
Identifikasi
Menyamakan
diri dengan orang yang sukses dalam imaginasinya.
6. Narsisme
Self
love yang berlebihan sehingga merasa dirinya lebih superior dibanding yang
lainnya.
7. Autisme
Gejala
menutup dirinya secara total dari dunia nyata, tidak mau berkomunikasi dengan
orang lain, merasa puas dengan fantasinya sendiri yang dapat menjurus kesifat
yang sinting.
Pada umumnya
penderita kekalutan mental banyak terjadi di lingkungan :
·
Kota-kota
besar karena pada umumnya dikota besar tantangan hidup lebih berat
sehingga orang merasa dikejar-kejar dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
·
Anak-anak
usia muda yang tidak berhasil dalam mencapai yang dikehendaki atau di
idam-idamkan.
·
Wanita yang
pada umumnya lebih mudah merasakan suatu masalah yang dibawanya kedalam hati
atau perasaan, tetapi sulit mengeluarkan perasaan tersebut.
·
Orang
yang tidak beragama tidak memiliki keyakinan bahwa diatas dirinya ada
kekuasaan yang lebih tinggi.
·
Orang
yang terlalu mengejar materi seperti pedagang atau pengusaha yang terlalu
berlebihan mencari keuntungan sebanyak-banyaknya.
3. Penderitaan dan Perjuangan
Setiap manusia pasti mengalami penderitaan, baik secara berat ataupun
ringan. Penderitaan adalah bagian kehidupan manusia yang bersifat kodrati.
Karena itu terserah kepada manusia itu sendiri untuk berusaha mengurangi
penderitaan itu semaksimal mungkin, bahkan menghindari atau menghilangkan sama
sekali.
Manusia adalah makhluk berbudaya, dengan budayanya itu ia berusaha
mengatasi penderitaan yang mengancam atau dialaminya. Hal ini membuat manusia
itu kreatif, baik bagi penderita sendiri maupun bagi orang lain yang melihat
atau mengamati penderitaan.
Penderitaan dikatakan sebagai kodrat manusia, artinya sudah menjadi
konsekwensi manusia hidup, bahwa manusia hidup ditakdirkan bukan hanya untuk
bahagia, melainkan juga menderita. Karena itu manusia hidup tidak boleh
pesimis, yang menganggap hidup sebagai rangkaian penderitaan. Manusia harus
optimis, ia harus berusaha mengatasi kesulitan hidupnya. Allah berfirman dalam
surat Arra’du ayat 11, bahwa “Tuhan tidak
akan merubah nasib seseorang kecuali orang itu sendiri yang berusaha merubahnya.”
Pembebasan dari penderitaaan pada hakekatnya meneruskan kelangsungan hidup.
Caranya ialah berjuang menghadapi tantangan hidup dalam alam lingkungan,
masyarakat sekitar, dengan waspada, dan disertai doa kepada Tuhan supaya
terhindar dari bahaya dan malapetaka. Kita sebagai manusia hanya bisa
merencanakan namun yang Tuhanlah yang yang menentukan hasilnya.
4. Penderitaan, media massa, dan seniman
Berita
mengenai penderitaan manusia silih berganti mengisi lembaran koran, layar TV,
pesawat radio, dengan maksud agar semua orang yang menyaksikan ikut merasakan
dari jauh penderitaan manusia. Dengan demikian dapat mengunggah hati manusia
untuk berbuat sesuatu.
Media massa adalah alat yang paling tepat untuk mengkomunikasikan
peristiwa-peristiwa penderitaan manusia secara cepat kepada asyarakat luas.
Dengan demikian masyarakat dapat segera menilai untuk menentukan sikap anatara
sesama manusia, terutama bagi mereka yang simpati. Tetapi tidak kalah
pentingnya komunikasi yang dilakukan para seniman melalui karya seni, sehingga
para pembaca dapat mengambil hikmah dan pelajaran dari karya tersebut.
5. Pengaruh Penderitaan Terhadap
Kelangsungan Hidup Manusia
Penderitaan
mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dan sikap dalam dirinya. Sikap
yang timbul dapat berupa sikap positif ataupun sikap negative. Sikap negative
misalnya penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, ingin bunuh
diri. Sikap positif yaitu sikap optimis mengatasi penderitaan hidup, bahwa
hidup bukan rangkaian penderitaan, melainkan perjuangan membebaskan diri dari
penderitaan, dan penderitaan itu adalah hanya bagian dari kehidupan.
Orang yang merasa dirinya
menderita akan mendapat tekanan dari dalam jiwanya dan rasa malu. Tak jarang
banyak manusia yang ingin mengakhir hidupnya karena tidak kuat menopang siksaan
dalam hidupnya. Ini terjadi di karenakan kekalutan mental. Kekalutan mental merupakan suatu keadaan
dimana jiwa seseorang mengalami kekacuan dan kebingungan dalam dirinya sehingga
ia merasa tidak berdaya.
Gejala-
gejala permulaan pada orang yang mengalami kekalutan mental sebagai berikut :
a) Fisiknya
sering merasa pusing, sesak napas, demam dan nyeri pada lambung.
b) Jiwanya
sering menunjukkan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis (kurangnya emosi,
motivasi, atau antusiasme).
Terkadang
kekalutan mental bisa berujung pada gangguan jiwa dikarenakan
kepribadiaan yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna
sehingga orang tersebut merasa rendah diri.
6.
Pengaruh Penderitaan
Orang yang mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dan sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap positif ataupun sikap negatif. Sikap negatif misalnya penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, ingin bunuh diri. Sikap mi diungkapkan dalam peribahasa “sesal dahulu pendapatan, sesal kemudian tak berguna”, “nasi sudah menjadi bubur”. Kelanjutan dan sikap negatif ini dapat timbul sikap anti, misalnya anti kawin atau tidak mau kawin, tidak punya gairah hidup.
Sikap positif yaitu sikap optimis mengatasi penderitaan hidup, bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan, melainkan perjuangan membebaskan diri dan penderitaan, dan penderitaan itu adalah hanya bagian dan kehidupan. Sikap positif biasanya kreatif, tidak mudah menyerah, bahkan mungkin timbul sikap keras atau sikap anti, misalnya anti kawin paksa, ia berjuang menentang kawin paksa; anti ibu tiri, ia berjuang melawan sikap ibu tiri; anti kekerasan, ia berjuang menentang kekerasan, dan lain-lain.
Apabila sikap negatif dan sikap positif ini dikomunikasikan oleh para seniman kepada para pembaca, penonton, maka para pembaca, para penonton akan memberikan penilaiannya.
Penilaian itu dapat berupa kemauan untuk mengadakan perubahan nilai-nilai kehidupan dalam masyarakat dengan tujuan perbaikan keadaan. Keadaan yang sudah tidak sesuai ditinggalkan dan diganti dengan keadaan yang lebih sesuai. Keadaan yang berupa hambatan harus disingkirkan.
7. Hubungan Manusia dengan
Penderitaan
Allah adalah pencipta segala sesuatu yang
ada di alam semesta ini. Dialah yang maha kuasa atas segala yang ada isi jagad
raya ini. Beliau menciptakan mahluk yang bernyawa dan tak bernyawa. Allah tetap
kekal dan tak pernah terikat dengan penderitaan.
Mahluk bernyawa memiliki sifat ingin
tepenuhi segala hasrat dan keinginannya. Perlu di pahami mahluk hidup selalu
membutuhkan pembaharuan dalam diri, seperti memerlukan bahan pangan untuk
kelangsungan hidup, membutuh air dan udara. Dan membutuhkan penyegaran rohani
berupa ketenangan. Apa bila tidak terpenuhi manusia akan mengalami penderitaan.
Dan bila sengaja tidak di penuhi manusia telah melakukan penganiayaan. Namun
bila hasrat menjadi patokan untuk selalu di penuhi akan membawa pada kesesatan
yang berujung pada penderitaan kekal di akhirat.
Manusia sebagai mahluk yang berakal dan
berfikir, tidak hanya menggunakan insting namun juga pemikirannya dan
perasaanya. Tidak hanya naluri namun juga nurani. Manusia diciptakan sebagai
mahluk yang paling mulia namun manusia tidak dapat berdiri sendiri secara
mutlak.
Manusia kadang kala mengalami kesusahan
dalam penghidupanya, dan terkadang sakit jasmaninya akibat tidak dapat memenuhi
penghidupanya. Manusia memerlukan rasa aman agar dirinya terhidar dari
penyiksaan. Karena bila tidak dapat memenuhi rasa aman manusia akan mengalami
rasa sakit. Manusia selau berusaha memahami kehendak Allah, karena bila hanya
memenuhi kehendak untuk mencapai hasrat, walau tidak menderita didunia, namun
sikap memenuhi kehendak hanya akan membawa pada pintu-pintu kesesatan dan
membawa pada penyiksaan didalam neraka.
8. Cara Menghadapi suatu
Penderitan
Orang yang mengalami penderitaan mungkin
akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dan sikap dalam dirinya. Sikap yang
timbul dapat berupa sikap positif ataupun sikap negative. Sikap negative
misalnya penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, atau
ingin bunuh diri.
Kelanjutan dari sikap negatif ini dapat
timbul sikap anti, mislanya anti kawain atau tidak mau kawin, tidak punya
gairah hidup, dan sebagainya. Sikap positif yaitu sikap optimis mengatasi
penderitaan, bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan, melainkan perjuangan
membebaskan diri dari penderitaan dan penderitaan itu adalah hanya bagian dari
kehidupan. Sikap positif biasanya kreatif, tidak mudah menyerah, bahkan
mungkin timbul sikap keras atau sikap anti. Misalnya sifat anti kawin
paksa, ia berjuang menentang kawin paksa, dan lain-lain (Ibni Hasyim,2009).
Cara
menghadapi penderitaan Menurut Habib Mustofa (1989) adalah sebagai berikut :
Ø Gangguan
kesehatan karena rasa takut, karena kesehatan jasmani juga mempengaruhi
kesehatan rohani.
Ø Takut
akan hal yang belum terjadi, dari pada kita memikirkannya saja lebih baik kita
berkata : “ Aku telah bersedia untuk menghadapi sesuatu kalau sampai hal itu
terjadi”.
Ø Kembangkan
kelebihan, lupakan kekeliruan.
Ø Sikapmu
terhadap kegagalan, kita melatih diri dengan senantiasa mengatakan : “ Ah
tak jadi masalah” terhadap kegagalan yang menimpa kita.
Ø Mencari
cara baru yang lebih Efisien.
Ø Jangan
tergesah gesah.
Ø Sikap
berani.
Kesimpulan
Dalam
materi ini kita dapat mengetahui tentang apa itu penderitaan, Kehidupan manusia
tidak akan datar pasti bergelombang maksudnya pasti ada yang menyenagkan dan
menyusahkan. Pederitaan juga memiliki hubungan yang sangat erat dengan manusia,
rasa sakit, siksaan menuntut manusia untuk bankit menjadi lebih baik namun ada
yang tidak kuat sehingga terjadi kekalutan Mental. Apa bila manusia tidak mampu
melewati sesuai denan khaidah agama manusia akan mendapat penderitaan di
akhirat berupa pemyiksaan di dalam neraka.
Dalam menghadapi penderitaan setiap orang
pasti melakukan hal yang berbeda untuk menahan atau menyikapinya, ada yang
menyikapinya dengan tindakan positif dan negatif, misalkan yang positif ia akan
lebih berusaha agar tidak mendapatkan penderitaan yang ia sudah alami bahkan
bisa menjadikannya sebagai sebuah peluang dalam melakukang sebuah inovasi baru,
sedangkan yang negatif ia akan trauma dan membuat kondisi ia menjadi labil
karena terlalu berlebihan mengikapi penderitaannya dan bahkan sampai ingin bunuh
diri. Untuk itu kesehatan rohani setiap orang harus dijaga agar terhindar dari
kekalutan mental yang bisa merusak psikis kita.
Agar manusia tidak mengalami penderitaan
yang berat untuk itu manusia harus bisa menjaga sikap dan kelakuannya baik
kepada sesama manusia, alam sekitar , maupun kepada Tuhan Yang Maha Esa. Yakin
dan percaya bahwa Tuhan tidak akan memberikan cobaan diluar batas kemampuan
umatnya.
DAFTAR
PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar