Jumat, 01 April 2016

MANUSIA DAN PENDERITAAN

Manusia dan Penderitaan

Hasil gambar untuk gambar manusia dan penderitaan

Setiap manusia yang hidup di dunia pasti pernah merasakan penderitaan. Baik itu ringan atau berat. Hidup tidaklah selalu bahagia tuhan memiliki caranya sendiri untuk mengukursebarapa kuat iman kepadanya. Hidup di duniapun tidak selalu menderita, sedih, ataupun susah.

Terkadang saat manusia terlalu terbuai dengan kesenangan duniawi manusia akan melupakan batasan-batasan yang ada sehingga tuhan akan memberikan cobaan untuknya yang membuatnya menderita.

Penderitaan selalu datang tak terduga, manusia takkan pernah tau kapan , jam berapa,  menit keberapa, dan detik keberapa penderitaan akan datang menghampiri hidupnya. Manusia hanya perlu menjalani hidupnya dengan sebaik baiknya dengan aturan yang berlaku dan sesuai kepercayaan yang ia anut.

1.    Pengertian Penderitaan
            Penderitaan adalah bahasa yang sering kita dengar. Penderitaan berasal  dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa Sansekerta dhra artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. penderitaan bisa bersifat lahir dan bersifat batin. Setiap manusia memiliki penderitaan yang berbeda –beda. Manusia dikatakan menderita apa bila dia memiliki masalah, depresi karena tekanan hidup, dan lain lain.

Penderitaan termasuk realitas dunia dan manusia. Intensitas penderitaan manusia bertingkat-tingkat, ada yang berat dan ada juga yang ringan. Akibat penderitaan yang bermacam-macam. Ada yang mendapat hikmah besar dari suatu penderitaan, ada pula yang menyebabkan kegelapan dalam hidupnya. Oleh karena itu, penderitaan belum tentu tidak bermanfaat.  Penderitaan juga dapat ‘menular’ dari seseorang kepada orang lain, apalagi kalau yang ditulari itu masih sanak saudara.

Menurut agama penderitaan itu adalah teguran dari tuhan. Penderitaan ada yang ringan dan berat contoh penderitaan yang ringan adalah ketika seseorang mengalami kegagalan dalam menggapai keinginannya. Sedangkan contoh dari penderitaan berat adalah ketika seorang manusia mengalami kejadian pahit dalam hidupnya hingga ia merasa tertekan jiwanya sampai terkadang ingin mengakhiri hidupnya.
    Penderitaan adalah termasuk realitas manusia di dunia. Namun peranan individu juga menentukan berat-tidaknya intensitas penderitaan.Suatupristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Penderitaan adalah bagian dari kehidupan.

Contoh-contoh penderitaan
Beberapa contoh penderitaan yang mungkin sering kita lihat di lingkungan kita :

·         Pemutusan hak kerja
Bagi orang yang sudah berkeluarga mungkin penderitaan ini yang paling  di takutkan apalagi bagi seorang ayah yang mempunyai kewajiban
menafkahi keluarganya,hal ini akan berdampak buruk tidak hanya bagi sang
 yah namun juga bagi keluarganya.
    
·          Kehilangan orang tua
Hubungan kita dengan orang tua merupakan suatu hubungan yang unik. Oleh sebab itu pasangan diharapkan bisa memahami makna kehilangan ini. Misalnya dengan berusaha menggantikan posisinya demi mendukung pasangan. Antara lain dengan cara selalu berada di dekatnya, menjadi pendengar yang baik, dan selalu siap membantunya.

·      Kemiskinan
Banyak orang yang mederita karena kemiskinan , merasa tidak pernah cukup dengan apa yang telah ia punya sehingga mengakibatkan seseorang merasa menderita karena tidak bisa memiliki sesuatu yang ia inginkan. Ini di karena kan kurangnya rasa syukur manusia atas apa yang telah di berikan oleh tuhan.

·       Bencana
Tidak ada seorang pun yang dapat menghindari bencana yang tuhan berikan. Bencana bisa kapan saja dating dan menimpa siapa saja bahkan seringkali mengakibatkan kehilangan anggota keluarga. Trauma batin yang diakibatkan karena bencana juga sulit di sembuhkan.

2. Bentuk-bentuk penderitaan

1.  Siksaan
 Penderitaan biasanya di sebabkan oleh siksaan. Baik fisik ataupun jiwanya. Siksaan atau penyiksaan (Bahasa Inggris: torture) digunakan untuk merujuk pada penciptaan rasa sakit untuk menghancurkan kekerasan hati korban. Segala tindakan yang menyebabkan penderitaan, baik secara fisik maupun psikologis, yang dengan sengaja dilakukkan terhadap seseorang dengan tujuan intimidasi, balas dendam, hukuman, pemaksaan informasi, atau mendapatkan pengakuan palsu untuk propaganda atau tujuan politik dapat disebut sebagai penyiksaan.

Siksaan dapat digunakan sebagai suatu cara interogasi untuk mendapatkan pengakuan. Siksaan juga dapat digunakan sebagai metode pemaksaan atau sebagai alat untuk mengendalikan kelompok yang dianggap sebagai ancaman bagi suatu pemerintah. Macam-macam siksaan berupa jasmani dan rohani bersifat psikis, kebimbangan, kesepian, ketakutan.

Siksaan yang sifatnya psikis misalnya kebimbangan, kesepian dan ketakutan :

1.   Kebimbangan
Kebimbangan adalah keadaan dimana seseorang tidak dapat menentukan pilihan mana yang akan diambil, akibatnya seseorang berada dalam keadaan yang tidak menentu. Bagi orang yang lemah pikirannya masalah kebimbangan akan lama dialami, sehingga siksaan itu berkepanjangan. Tetapi bagi yang kuat berpikirnya ia akan cepat mengambil keputusan sehingga kebimbangan akan cepat diatasi.

2.   Kesepian
Kesepian adalah keadaan dimana seseorang merasa sepi dalam dirinya atau jiwanya walawpun dia berada di tempat keramaian.
Seperti halnya kebimbangan, kesepian harus cepat diatasi agar seseorang tidak terlalu lama berada dalam siksaan batin. Untuk mengatasi kesepian seseorang membutuhkan kawan untuk berkomunikasi, kawan yang selalu ada dalam keadaan duka, yang mampu memahami, mengerti dan menghayati kesepian yang dialami sahabatnya.
Selain mencari kawan seseorang juga perlu mengisi waktunya dengan kesibukan. Sehingga kesepian dapat teratasi.

3.   Ketakutan
Ketakutan dapat menyebabkan seseorang mengalami siksaan batin. Bila raasa takut itu dibesar-besarkan tidak pada tempat nya maka disebut dengan phobia.
Seperti pada kesepian, ketakutan juga dapat dialami seseorang walaupun lingkungannya ramai. Banyak sebab yang menjadikan seseorang merasa ketakutan antara lain :

a.   Claustrophobia dan Agoraphobia
Claustrophobia adalah rasa takut terhadap ruangan tertutup. Misalkan kepanikan seperti situasi di lift, kereta api atau pesawat udara. Sedangkan Agoraphobia adalah ketakutan seseorang berada di tempat terbuka, pada umumnya penderita agoraphobia mengalami ketakutan terhadap tempat umum.

b.  Gamang
Gamang adalah ketakutan bila seseorang berada ditempat yang tinggi. Misalkan seseorang berada dijembatan yang sempit yang dibawahnya terdapat air yang mengalir.

c.   Kegelapan
Kegelapan merupakan ketakutan seseorang bila berada ditempat yang gelap. Sebab dalam pikirannya akan muncul sesuatu yang menakutkan dalam tempat gelap seperti setan atau pun pencuri. Orang yang demikian menghendaki ruangannya selalu terang.

d.  Kesakitan
Kesakitan merupakan ketakutan yang disebabkan oleh rasa sakit yang akan dialami. Misalkan seseorang yang akan di injeksi, sebelum jarum injeksi disuntikan kedalam tubuhnya seseorang tersebut akan berteriak-teriak karena dalam pikirannya semuanya akan menimbulkan kesakitan.

e.   Kegagalan
Kegagalan merupakan ketakutan seseorang disebabkan karena merasa bahwa apa yang dikerjakan akan mengalami kegagalan. Misalkan seseorang yang patah hati tidak mudah untuk bercinta kembali dikarenakan takut gagal dalam percintaan berikutnya. Trauma yang dialaminya menjadikan ketakutan kalau hal tersebut terulang kembali.

2. Kekalutan Mental
Gejala-gejala permulaan pada orang yang mengalami kekalutan mental adalah sebagai berikut :
3.    Nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung.
4.    Nampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah.
5.    Selalu iri hati dan curiga, ada kalanya dihinggapi khayalan, dikejar-kejar sehingga dia menjadi sangat agresif, berusaha melakukan pengrusakan atau melakukan detruksi diri dan bunuh diri.
6.    Komunikasi sosial putus dan ada yang disorientasi social.
7.    Kepribadian yang lemah atau kurang percaya diri sehingga menyebabkan yang bersangkutan merasa rendah diri, ( orang-orang melankolis).
8.    Terjadinya konflik sosial – budaya akibat dari adanya norma yang berbeda antara dirinya dengan lingkungan masyarakat.

Tahap – tahap gangguan jiwa :
4.    Gangguan kejiwaan nampak dalam gejala-gejala kehidupan si penderita baik jasmani maupun rohaninya.
5.    Usaha mempertahankan diri dengan cam negatif, yaitu mundur atau lari, sehingga cara benahan dirinya salah; pada orang yang tidak menderita gantran kejiwaan bila menghadapi persoalan, justru lekas memecahkan problemnya, sehingga tidak menekan perasaannya. Jadi bukan melarikan diri dan persoalan, tetapi melawan atau memecahkan persoalan.
6.    Kekalutan merupakan titik patah (mental breakdown) dan yang bersangkutan mengalami gangguan.
7.    Krisis ekonomi yang berkepanjangan telah menyebabkan meningkatnya jumlah penderita penyakit jiwa, terutama gangguan kecemasan.
8.    Dipicu oleh faktor psychoeducational. Faktor ini terjadi karena adanya kesalahan dalam proses pendidikan anak sejak kecil, mekanisme diri dalam memecahkan masalah. Konflik-konflik di masa kecil yang tidak terselesaikan, perkembangan yang terhambat serta tiap fase perkembangan yang tidak mampu dicapai secara optimal dapat memicu gangguan jiwa yang lebih parah.
9.    Faktor sosial atau lingkungan juga dapat berperan bagi timbulnya gangguan jiwa, misalnya budaya, kepadatan populasi hingga peperangan. Jika lingkungan sosial baik, sehat tidak mendukung untuk mengalami gangguan jiwa maka seorang anak tidak akan terkena gangguan jiwa. Demikian pula sebaliknya. Gangguan jiwa tidak dapat menular, tetapi mempunyai kemungkinan dapat menurun dari orang tuanya. Namun hal ini tidak berlaku secara absolut.

Sebab-sebab Timbulnya Kekalutan Mental :
a.      Kepribadian yang lemah
Hal tersebut sering menyebabkan seseorang merasa rendah diri yang secara berangsur-angsur akan menyudutkan kedudukannya dan menghancurkan mental nya.

b.      Terjadinya konflik sosial budaya
Norma yang berbeda antara yang bersangkutan dengan apa yang ada dalam masyarakat, sehingga ia tidak dapat menyesuaikan diri lagi.

c.       Cara pematangan batin yang salah dengan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan sosial.

Proses kekalutan mental yang dihadapi seseorang dapat mendorong kearah yang :

a.      Positif
Trauma yang dialami dijawab dengan baik yaitu dengan melakukan hal-hal yang bersifat positif seperti solat tahajud malam hari untuk memperoleh ketenangan jiwa dan mencari jalan keluar untuk mengatasi permasalahan yang dihadapinya.

b.      Negatif
Trauma yang dialami diperlarutkan sehingga orang yang bersangkutan mengalami frustasi, yaitu tekanan batin akibat tidak tercapainya apa yang diinginkan.

Bentuk frustasi antara lain :

1.      Agresi
Kemarahan yang meluap-meluap akibat emosi yang tidak terkendali, dan secara fisik dapat berakibat mudahnya terserang tekanan darah tinggi atau tindakan sadis yang dapat membahayakan orang lain.

2.      Regresi
Kembali kepada tingkah laku yang kekanak-kanakan seperti menjerit-jerit, menangis sampai meraung-raung, memecahkan barang-barang.

3.      Fiksasi
Peletakan atau pembatasan pada satu pola yang sama. Misalnya dengan membisu, memukul-mukul dada sendiri, membenturkan kepala dengan benda keras.

4.      Proyeksi
Usaha melemparkan kelemahan dan sikap-sikap sendiri kepada orang lain.

5.      Identifikasi
Menyamakan diri dengan orang yang sukses dalam imaginasinya.

6.      Narsisme
Self love yang berlebihan sehingga merasa dirinya lebih superior dibanding yang lainnya.

7.      Autisme
Gejala menutup dirinya secara total dari dunia nyata, tidak mau berkomunikasi dengan orang lain, merasa puas dengan fantasinya sendiri yang dapat menjurus kesifat yang sinting.

 Pada umumnya penderita kekalutan mental banyak terjadi di lingkungan :

·         Kota-kota besar karena pada umumnya dikota besar tantangan hidup lebih berat sehingga orang merasa dikejar-kejar dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

·         Anak-anak usia muda yang tidak berhasil dalam mencapai yang dikehendaki atau di idam-idamkan.

·         Wanita yang pada umumnya lebih mudah merasakan suatu masalah yang dibawanya kedalam hati atau perasaan, tetapi sulit mengeluarkan perasaan tersebut.

·         Orang yang tidak beragama tidak memiliki keyakinan bahwa diatas dirinya ada kekuasaan yang lebih tinggi.

·         Orang yang terlalu mengejar materi seperti pedagang atau pengusaha yang terlalu berlebihan mencari keuntungan sebanyak-banyaknya.

3.  Penderitaan dan Perjuangan
Setiap manusia pasti mengalami penderitaan, baik secara berat ataupun ringan. Penderitaan adalah bagian kehidupan manusia yang bersifat kodrati. Karena itu terserah kepada manusia itu sendiri untuk berusaha mengurangi penderitaan itu semaksimal mungkin, bahkan menghindari atau menghilangkan sama sekali.
Manusia adalah makhluk berbudaya, dengan budayanya itu ia berusaha mengatasi penderitaan yang mengancam atau dialaminya. Hal ini membuat manusia itu kreatif, baik bagi penderita sendiri maupun bagi orang lain yang melihat atau mengamati penderitaan.
Penderitaan dikatakan sebagai kodrat manusia, artinya sudah menjadi konsekwensi manusia hidup, bahwa manusia hidup ditakdirkan bukan hanya untuk bahagia, melainkan juga menderita. Karena itu manusia hidup tidak boleh pesimis, yang menganggap hidup sebagai rangkaian penderitaan. Manusia harus optimis, ia harus berusaha mengatasi kesulitan hidupnya. Allah berfirman dalam surat Arra’du ayat 11, bahwa “Tuhan tidak akan merubah nasib seseorang kecuali orang itu sendiri yang berusaha merubahnya.”
Pembebasan dari penderitaaan pada hakekatnya meneruskan kelangsungan hidup. Caranya ialah berjuang menghadapi tantangan hidup dalam alam lingkungan, masyarakat sekitar, dengan waspada, dan disertai doa kepada Tuhan supaya terhindar dari bahaya dan malapetaka. Kita sebagai manusia hanya bisa merencanakan namun yang Tuhanlah yang yang menentukan hasilnya.

4.  Penderitaan, media massa, dan seniman
Berita mengenai penderitaan manusia silih berganti mengisi lembaran koran, layar TV, pesawat radio, dengan maksud agar semua orang yang menyaksikan ikut merasakan dari jauh penderitaan manusia. Dengan demikian dapat mengunggah hati manusia untuk berbuat sesuatu.

Media massa adalah alat yang paling tepat untuk mengkomunikasikan peristiwa-peristiwa penderitaan manusia secara cepat kepada asyarakat luas. Dengan demikian masyarakat dapat segera menilai untuk menentukan sikap anatara sesama manusia, terutama bagi mereka yang simpati. Tetapi tidak kalah pentingnya komunikasi yang dilakukan para seniman melalui karya seni, sehingga para pembaca dapat mengambil hikmah dan pelajaran dari karya tersebut.

5.    Pengaruh Penderitaan Terhadap Kelangsungan Hidup Manusia
Penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dan sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap positif ataupun sikap negative. Sikap negative misalnya penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, ingin bunuh diri. Sikap positif yaitu sikap optimis mengatasi penderitaan hidup, bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan, melainkan perjuangan membebaskan diri dari penderitaan, dan penderitaan itu adalah hanya bagian dari kehidupan.

Orang yang merasa dirinya menderita akan mendapat tekanan dari dalam jiwanya dan rasa malu. Tak jarang banyak manusia yang ingin mengakhir hidupnya karena tidak kuat menopang siksaan dalam hidupnya. Ini terjadi di karenakan  kekalutan mental. Kekalutan mental merupakan  suatu keadaan dimana jiwa seseorang mengalami kekacuan dan kebingungan dalam dirinya sehingga ia merasa tidak berdaya.

Gejala- gejala permulaan pada orang yang mengalami kekalutan mental sebagai berikut :
a) Fisiknya sering merasa pusing, sesak napas, demam dan nyeri pada lambung.
b) Jiwanya sering menunjukkan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis (kurangnya emosi, motivasi, atau antusiasme).
Terkadang kekalutan  mental bisa berujung pada gangguan jiwa  dikarenakan kepribadiaan yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna sehingga orang tersebut merasa rendah diri.

6. Pengaruh Penderitaan

        Orang yang mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dan sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap positif ataupun sikap negatif. Sikap negatif misalnya penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, ingin bunuh diri. Sikap mi diungkapkan dalam peribahasa “sesal dahulu pendapatan, sesal kemudian tak berguna”, “nasi sudah menjadi bubur”. Kelanjutan dan sikap negatif ini dapat timbul sikap anti, misalnya anti kawin atau tidak mau kawin, tidak punya gairah hidup.

         Sikap positif yaitu sikap optimis mengatasi penderitaan hidup, bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan, melainkan perjuangan membebaskan diri dan penderitaan, dan penderitaan itu adalah hanya bagian dan kehidupan. Sikap positif biasanya kreatif, tidak mudah menyerah, bahkan mungkin timbul sikap keras atau sikap anti, misalnya anti kawin paksa, ia berjuang menentang kawin paksa; anti ibu tiri, ia berjuang melawan sikap ibu tiri; anti kekerasan, ia berjuang menentang kekerasan, dan lain-lain.

           Apabila sikap negatif dan sikap positif ini dikomunikasikan oleh para seniman kepada para pembaca, penonton, maka para pembaca, para penonton akan memberikan penilaiannya.

Penilaian itu dapat berupa kemauan untuk mengadakan perubahan nilai-nilai kehidupan dalam masyarakat dengan tujuan perbaikan keadaan. Keadaan yang sudah tidak sesuai ditinggalkan dan diganti dengan keadaan yang lebih sesuai. Keadaan yang berupa hambatan harus disingkirkan.


7.  Hubungan Manusia dengan Penderitaan
Allah adalah pencipta segala sesuatu yang ada di alam semesta ini. Dialah yang maha kuasa atas segala yang ada isi jagad raya ini. Beliau menciptakan mahluk yang bernyawa dan tak bernyawa. Allah tetap kekal dan tak pernah terikat dengan penderitaan.

Mahluk bernyawa memiliki sifat ingin tepenuhi segala hasrat dan keinginannya. Perlu di pahami mahluk hidup selalu membutuhkan pembaharuan dalam diri, seperti memerlukan bahan pangan untuk kelangsungan hidup, membutuh air dan udara. Dan membutuhkan penyegaran rohani berupa ketenangan. Apa bila tidak terpenuhi manusia akan mengalami penderitaan. Dan bila sengaja tidak di penuhi manusia telah melakukan penganiayaan. Namun bila hasrat menjadi patokan untuk selalu di penuhi akan membawa pada kesesatan yang berujung pada penderitaan kekal di akhirat.

Manusia sebagai mahluk yang berakal dan berfikir, tidak hanya menggunakan insting namun juga pemikirannya dan perasaanya. Tidak hanya naluri namun juga nurani. Manusia diciptakan sebagai mahluk yang paling mulia namun manusia tidak dapat berdiri sendiri secara mutlak.

Manusia kadang kala mengalami kesusahan dalam penghidupanya, dan terkadang sakit jasmaninya akibat tidak dapat memenuhi penghidupanya. Manusia memerlukan rasa aman agar dirinya terhidar dari penyiksaan. Karena bila tidak dapat memenuhi rasa aman manusia akan mengalami rasa sakit. Manusia selau berusaha memahami kehendak Allah, karena bila hanya memenuhi kehendak untuk mencapai hasrat, walau tidak menderita didunia, namun sikap memenuhi kehendak hanya akan membawa pada pintu-pintu kesesatan dan membawa pada penyiksaan didalam neraka.

8.  Cara Menghadapi suatu Penderitan

Orang yang mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dan sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap positif ataupun sikap negative. Sikap negative misalnya penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa,  atau ingin bunuh diri.

Kelanjutan dari sikap negatif ini dapat timbul sikap anti, mislanya anti kawain atau tidak mau kawin, tidak punya gairah hidup, dan sebagainya. Sikap positif yaitu sikap optimis mengatasi penderitaan, bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan, melainkan perjuangan membebaskan diri dari penderitaan dan penderitaan itu adalah hanya bagian dari kehidupan. Sikap positif biasanya kreatif, tidak mudah menyerah, bahkan mungkin  timbul sikap keras atau sikap anti. Misalnya sifat anti kawin paksa, ia berjuang menentang kawin paksa, dan lain-lain (Ibni Hasyim,2009).

Cara menghadapi penderitaan Menurut Habib Mustofa (1989) adalah sebagai berikut :
Ø  Gangguan kesehatan karena rasa takut, karena kesehatan jasmani juga mempengaruhi kesehatan rohani.
Ø  Takut akan hal yang belum terjadi, dari pada kita memikirkannya saja lebih baik kita berkata : “ Aku telah bersedia untuk menghadapi sesuatu kalau sampai hal itu terjadi”.
Ø  Kembangkan kelebihan, lupakan kekeliruan.
Ø  Sikapmu terhadap kegagalan, kita melatih diri dengan senantiasa mengatakan : “ Ah tak jadi masalah” terhadap kegagalan yang menimpa kita.
Ø  Mencari cara baru yang lebih Efisien.
Ø  Jangan tergesah gesah.
Ø  Sikap berani.

Kesimpulan
            Dalam materi ini kita dapat mengetahui tentang apa itu penderitaan, Kehidupan manusia tidak akan datar pasti bergelombang maksudnya pasti ada yang menyenagkan dan menyusahkan. Pederitaan juga memiliki hubungan yang sangat erat dengan manusia, rasa sakit, siksaan menuntut manusia untuk bankit menjadi lebih baik namun ada yang tidak kuat sehingga terjadi kekalutan Mental. Apa bila manusia tidak mampu melewati sesuai denan khaidah agama manusia akan mendapat penderitaan di akhirat berupa pemyiksaan di dalam neraka.

Dalam menghadapi penderitaan setiap orang pasti melakukan hal yang berbeda untuk menahan atau menyikapinya, ada yang menyikapinya dengan tindakan positif dan negatif, misalkan yang positif ia akan lebih berusaha agar tidak mendapatkan penderitaan yang ia sudah alami bahkan bisa menjadikannya sebagai sebuah peluang dalam melakukang sebuah inovasi baru, sedangkan yang negatif ia akan trauma dan membuat kondisi ia menjadi labil karena terlalu berlebihan mengikapi penderitaannya dan bahkan sampai ingin bunuh diri. Untuk itu kesehatan rohani setiap orang harus dijaga agar terhindar dari kekalutan mental yang bisa merusak psikis kita.

Agar manusia tidak mengalami penderitaan yang berat untuk itu manusia harus bisa menjaga sikap dan kelakuannya baik kepada sesama manusia, alam sekitar , maupun kepada Tuhan Yang Maha Esa. Yakin dan percaya bahwa Tuhan tidak akan memberikan cobaan diluar batas kemampuan umatnya.

DAFTAR PUSTAKA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar