Manusia dan Pandangan Hidup
A. Pengertian Pandangan Hidup
1.
Menurut Koentjaraningrat dalam buku Ilmu Budaya Dasar yang disusun oleh
Eddy Subandrijo (2000: 90) Pandangan hidup (World View) adalah nilai-nilai yang
dianut oleh suatu masyarakat yang dipilih secara selekif oleh individu dan
golongan di dalam masyarakat.
2.
Menurut Manuel Kaisiepo dalam buku Ilmu Budaya Dasar yang disusun oleh Eddy
Subandrijo (2000: 90) Pandangan hidup mencerminkan citra diri seseorang karena
pandangan hidup itu mencerminkan cita-cita atau aspirasinya.
3.
Menurut Lenski dalam buku Ilmu Budaya Dasar yang disusun oleh Eddy
Subandrijo (2000: 90) Pandangan hidup merupakan bagian dari ideologi.
Secara
umum Pandangan Hidup merupakan suatu
dasar atau landasan untuk membimbing kehidupan jasmani dan rohani. Pandangan
hidup ini sangat bermanfaat bagi kehidupan individu, masyarakat, atau negara.
Semua perbuatan, tingkah laku dan aturan serta undang-undang harus merupakan
pancaran dari pandangan hidup yang telah dirumuskan.
Pandangan hidup sering disebut filsafat hidup. Filsafat berarti cinta akan kebenaran, sedangkan kebenaran dapat dicapai oleh siapa saja. Hal inilah yang mengakibatkan pandangan hidup itu perlu dimiliki oleh semua orang dan semua golongan.
Setiap
orang, baik dari tingkatan yang paling rendah sampai dengan tingkatan yang
paling tinggi, mempunyai cita-cita hidup. Hanya kadar cita-citanya sajalah yang
berbeda. Bagi orang yang kurang kuat imannya ataupun kurang luas wawasannya,
apabila gagal mencapai cita-cita, tindakannya biasanya mengarah pada hal-hal
yang bersifat negative.
Disinilah peranan pandangan hidup seseorang. Pandangan hidup yang teguh merupakan pelindung seseorang.
Disinilah peranan pandangan hidup seseorang. Pandangan hidup yang teguh merupakan pelindung seseorang.
Dengan memegang teguh pandangan hidup yang
diyakini, seseorang tidak akan bertindak sesuka hatinya. Ia tidak akan gegabah
bila menghadapi masalah, hambatan, tantangan dan gangguan, serta kesulitan yang
dihadapinya.
Biasanya orang akan selalu ingat, taat, kepada Sang Pencipta bila sedang dirudung kesusahan. Namun, bila manusia sedang dalam keadaan senang, bahagia, serta kecukupan, mereka lupa akan pandangan hidup yang diikutinya dan berkurang rasa pengabdiannya kepada Sang Pencipta. Hal ini disebabkan oleh beberapa factor, antara lain :
Biasanya orang akan selalu ingat, taat, kepada Sang Pencipta bila sedang dirudung kesusahan. Namun, bila manusia sedang dalam keadaan senang, bahagia, serta kecukupan, mereka lupa akan pandangan hidup yang diikutinya dan berkurang rasa pengabdiannya kepada Sang Pencipta. Hal ini disebabkan oleh beberapa factor, antara lain :
1.
Kurangnya penghayatan pandangan hidup yang
diyakini.
2.
Kurangnya keyakinan pandangan hidupnya.
3.
Kurang memahami nilai dan tuntutan yang
terkandung dalam pandangan hidupnya.
4.
Kurang mampu mengatasi keadaan sehingga
lupa pada tuntutan hidup yang ada dalam pandangan hidupnya.
5.
Atau sengaja melupakannya demi kebutuhan
diri sendiri.
Pandangan
hidup tidak sama dengan cita-cita. Sekalipun demikian, pandangan hidup erat
sekali kaitannya dengan cita-cita. Pandangan hidup merupakan bagian dari hidup
manusia yang dapat mencerminkan cita-cita atau aspirasi seseorang dan
sekelompok orang atau masyarakat.
Pandangan hidup merupakan sesuatu yang sulit untuk dikatakan, sebab kadang-kadang pandangan hidup hanya merupakan suatu idealisme belaka yang mengikuti kebiasaan berpikir didalam masyarakat. Manuel Kaisiepo (1982) dan Abdurrahman Wahid (1985) berpendapat bahwa pandangan hidup itu bersifat elastis. Maksudnya bergantung pada situasi dan kondisi serta tidak selamanya bersifat positif.
Pandangan
hidup yang sudah diterima oleh sekelompok orang biasanya digunakan sebagai
pendukung suatu organisasi disebut ideology. Pandangan hidup dapat menjadi
pegangan, bimbingan, tuntutan seseorang ataupun masyarakat dalam menempuh jalan
hidupnya menuju tujuan akhir.
Dari
definisi-definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa pandangan hidup
adalah pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan,
petunjuk hidup di dunia yang mana mencerminkan diri seseorang. Pandangan hidup
tersebut dapat digunakan dalam menjalani hidup. Pandangan hidup itu juga bisa
diimplementasikan sebagai hasil-hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman,
fakta, dan sikap meyakini sesuatu yang diringkas sebagai pegangan, pedoman,
petunjuk atau arahan.
Pandangan hidup dapat diklasifikasikan
berdasarkan asalnya yang terdiri dari 3 macam, yaitu:
1.
Pandangan hidup yang berasal dari agama,
yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya.
2.
Pandangan hidup yang berupa Ideologi, yang
disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada negara tersebut.
3.
Pandangan hidup hasil renungan, yaitu
pandangan hidup yang relatif kebenarannya.
Pandangan hidup mempunyai 5 unsur-unsur,
yaitu:
1.
Cita-cita apa yang diinginkan yang mungkin
dapat dicapai dengan usaha atau perjuangan.
2.
Kebajikan segala hal yang baik yang
membuat manusia makmur, bahagia, damai dan tenteram.
3.
Usaha atau perjuangan adalah kerja keras
yang dilandasi keyakinan.
4.
Keyakinan atau kepercayaan, merupakan hal
terpenting dalam hidup manusia.
5.
Etika.
B. Cita-Cita
Menurut
kamus besar bahasa Indonesia,
cita-cita adalah keinginan atau kehendak yang selalu ada di dalam pikiran atau
sebuah tujuan sempurna (yang akan dicapai atau dilaksanakan) dimana untuk
mewujudkannya, kepentingan pribadi harus dikesampingkan.
Banyak
orang yang mengganggap mimpi atau impian itu sama dengan khayalan atau
angan-angan tetapi sebenarnya serupa tapi tak sama. Mimpi atau impian itu lebih
ke arah sesuatu yang dapat digapai sedangkan khayalan atau lamunan itu lebih ke
arah keinginan yang tidak dapat direalisasikan.
Cita-cita adalah keinginan, harapan,
tujuan, yang selalu ada dalam pikiran. Cita-cita merupakan pandangan masa depan
dan pandangan hidup dimasa yang akan datang.
Faktor manusia yang ingin mencapai
cita-citanya ditentukan oleh kualitas manusianya. Cara keras dalam mencapai
cita-cita merupakan suatu perjuangan hidup yang apabila berhasil akan
menimbulkan kepuasan.
Faktor kondisi yang mempengaruhi
tercapainya cita-cita, pada umumnya dapat disebut yang menguntungkan dan yang
menghambat. Faktor yang menguntungkan merupakan kondisi yang memperlancar
tercapainya suatu cita-cita sedangkan faktor yang menghambat merupakan kondisi yang
merintangi.
C. Kebajikan
Kebajikan
atau kebaikan atau perbuatan yang mendatangkan kebaikan pada hakekatnya sama
dengan perbuatan moral, perbuatan yang sesuai dengan norma-norma agama dan
etika.
Manusia
berbuat baik, karena menurut kodratnya manusia itu baik, mahluk bermoral. Atas
dorongan suara hatinya manusia cenderung berbuat baik. Manusia adalah seorang
pribadi yang utuh yang terdiri atas jiwa dan badan.
Manusia
merupakan mahluk sosial yang berarti manusia hidup bermasyarakat, manusia
saling membutuhkan, saling menolong, saling menghargai sesama anggota
masyarakat. Sebaliknya pula saling mencurigai, saling membenci, saling
merugikan, dan sebagainya.
Sebagai
mahluk pribadi, manusia dapat menentukan sendiri apa yang baik dan apa yang
buruk. Baik buruk itu ditentukan oleh suara hati. Suara hati adalah semacam
bisikan di dalam hati yang mendesak seseorang, untuk menimbang dan menentukan
baik buruknya suatu perbuatan, tindakan atau tingkah laku.
Faktor-faktor
yang menentukan tingkah laku setiap orang ada tiga, yaitu:
1)
Pertama
faktor pembawaan yang telah ditentukan pada waktu seseorang masih dalam
kandungan.
2)
Faktor
kedua yang menentukan tingkah laku seseorang adalah lingkungan.
3)
Faktor
ketiga yang menentukan tingkah laku seseorang adalah pengalaman yang khas yang
pernah diperoleh.
D. Usaha Atau Perjuangan
Usaha atau perjuangan adalah kerja keras
untuk mewujudkan cita-cita. Kerja keras itu dapat dilakukan dengan otak atau
ilmu maupun denan tenaga ataupun dengan jasmani, atau dengan kedua-duanya. Kerja
keras pada dasarnya menghargai dan meningkatkan harkat dan martabat manusia.
Untuk bekerja keras manusia dibatasi oleh kemampuan, karena kemampuan terbatas
timbul perbedaan tingkat kemakmuran antara manusia satu dan manusia lainnya.
Perjuangan tidak selalu identik dengan
lamanya kita melakukan proses implementasi untuk mewujudkan keinginan kita.
Bisa jadi seseorang membutuhkan perjuangan yang lebih singkat dengan sedikit
sumber daya yang dibutuhkan, sedangkan individu lainnya justru sebaliknya.Kesiapan,
ketersediaan dan kualitas sumber daya, strategi, situasi dan tingkat kesulitan
yang dihadapi, serta dukungan dari lingkungan eksternal amat menentukan
seberapa besar dan lamanya sebuah perjuangan harus dilakukan.
E. Keyakinan Atau Kepercayaan
Keyakinan/kepercayaan
yang menjadi dasar pandangan hidup berasal dari akal atau kekuasaan Tuhan.
Menurut Prof. Dr. Harun Nasution,
ada 3 aliran filsafat yaitu :
1. Aliran Naturalisme, aliran
ini berintikan spekulasi mungkin ada Tuhan mungkin juga tidak. Dasar aliran ini
adalah kekuatan gaib dari nature dan itulah ciptaan Tuhan. Bagi yang percaya
adanyaTuhan, itulah kekuasaan tertinggi. Manusia adalah ciptaan Tuhan karena itu
manusia mengabdi kepada Tuhan berdasarkan ajaran ajaran Tuhan yaitu agama.
Ajaran agama ada 2 macam, yaitu:
a.
Ajaran
agama yang dogmatis, disampaikan Tuhan melalui ajaran para nabi.
b.
Ajaran
agama dari pemuka agama, yaitu sebagai hasil pemikiran manusia sifatnya
relatif.
2.
Aliran
Intelektualisme, besar aliran ini
adalah logika atau akal. Akal berasal dari bahasa Arab yaitu qolbu yang
berpusat dihati, sehingga timbullah istilah “hati nurani” artinya daya rasa.
3.
Aliran
gabungan, dasar aliran ini adalah perbuatan yang
gaib dan akal. Kekuatan gaib artinya kekuatan yang berasal dari Tuhan,
sedangkan akal adalah dasar kebudayaan yang menentukan benar tidaknya sesuatu.
Apabila aliran ini dihubungkan dengan pandangan hidup, maka akan timbul 2
kemungkinan pandangan hidup yaitu : pandangan hidup sosialisme dan
sosialisme religius.
Langkah-langkah
berpandangan hidup yang baik yaitu:
1. Mengenal, merupakan suatu kodrat bagi manusia dan tahap hidup
pertama dari setiap individu. Sebagai seorang muslim kita mengenal pandangan
hidup yaitu alquran dan hadist serta ijamak Ulama yang merupakan satu kesatuan
yang tidak dapat dipisahkan.
2. Mengerti, mengerti disini dimaksudkan pada mengerti tentang
pandangan hidup.
3. Menghayati, menghayati nilai-nilai yang terkandung dalam
pandangan hidup yaitu dengan memperluas dan memperdalam pengetahuan mengenai
pandangan hidup.
4. Meyakini,
merupakan suatu hal yang cenderung memperoleh suatu kepastian sehingga
dapat mencapai tujuan hidupnya.
5. Mengabdi,
merupakan suatu hal yang penting dalam menghayati dan meyakini sesuatu yang
telah dibenarkan dan diterima baik oleh dirinya sendiri lebih dari orang lain.
6. Mengamankan,
merupakan langkah terberat dan benar-benar membutuhkan iman yang teguh dan
kebenaran dalam menanggulangi segala sesuatu demi tegaknya pandangan hidup itu.
F. Etika
Istilah etika dalam bahasa Indonesia berasal dari kata
Yunani ethos yang berarti watak kesusilaan dan adat. Jadi,
hampir sama dengan pengertian moral yang berarti cara hidup atau adat. Etika
dipergunakan dalam mengkaji suatu system nilai yang ada, misalnya etika itu
sesuai atau tidak dengan norma yang berlaku. Sedangkan moral dipergunakan untuk
perbuatan yang sedang dinilai, misalnya beramal merupakan perbuatan yang
bermoral, sedangkan mencuri merupakan perbuatan yang tidak bermoral.
Jadi, etika adalah ilmu tentang kesusilaan yang
menentukan bagaimana sebaiknya manusia hidup dalam masyarakat, apa yang baik
dan apa yang buruk; segala ucapan harus senantiasa berdasarkan hasil-hasil
pemeriksaan tentang peri keadaan hidup dalam arti kata seluas-luasnya.
Penentuan segala sesuatu dalam masyarakat untuk
memilih mana yang baik dan mana yang buruk. Karena, norma merupakan aturan,
ukuran, atau pedoman yang dipergunakan dalam menentukan sesuatu, benar atau
salah, baik atau buruk.
Kesimpulan
Pandangan hidup merupakan
bagaimana manusia memandang kehidupannya. Setiap orang memiliki pandangan hidup
yang berdeda-beda dan melahirkan suatu paham. Wujud pandangan hidup manusia
berkaitan dengan cita-cita, kebajikan, dan sikap hidup. Cita-cita merupakan
pandangan hidup di masa yang akan datang. kebajikan secara nyata dan dapat
dirasakan melalui tingkah lakunya. Dan, dalam hal ini, tingkah laku manusia
sebagai perwujudan kebajikan inilah yang akan dikemukakan karena wujudnya dapat
dilihat dan dirasakan. Karena tingkah laku bersumber pada pandangan hidup, maka
setiap orang memiliki tingkah laku sendiri-sendiri yang berbeda dari orang lain
dan tergantung dari pembawaan, lingkungan, dan pengalaman. Dalam setiap
perbuatan, manusia harus memahami etika yang berlaku dalam masyarakat. Sehingga
kehidupan dalam memasyarakat menjadi tenang dan tentram.
DAFTAR PUSTAKA
http://sabrinahrhp.blogspot.co.id/2015/05/manusia-dan-pandangan-hidup.html
http://rayrizqie.blogspot.co.id/2015/06/bab-8-manusia-dan-pandangan-hidup.html
Harrah's Cherokee Casino & Hotel - MapyRO
BalasHapusFind the best price for 충주 출장마사지 Harrah's Cherokee Casino & Hotel in 여주 출장샵 Cherokee, NC on MapyRO. 밀양 출장샵 Harrah's 경주 출장마사지 Cherokee Casino & 충청북도 출장샵 Hotel.