MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
Manusia dan kebudayaan merupakan
salah satu ikatan yang tak bisa dipisahkan dalam kehidupan ini. Manusia sebagai
makhluk Tuhan yang paling sempurna menciptakan kebudayaan mereka sendiri dan
melestarikannya secara turun menurun. Budaya tercipta dari kegiatan sehari hari
dan juga dari kejadian – kejadian yang sudah diatur oleh Yang Maha Kuasa.
Budaya tercipta/terwujud
merupakan hasil dari interaksi antara manusia dengan segala isi yang ada di
alam raya ini. Manusia di ciptakan oleh tuhan dengan dibekali oleh akal pikiran
sehingga mampu untuk berkarya di muka bumi ini dan secara hakikatnya menjadi
khalifah di muka bumi ini. Di samping itu manusia juga memiliki akal,
intelegensia, intuisi, perasaan, emosi, kemauan, fantasi dan perilaku.Dengan
semua kemampuan yang dimiliki oleh manusia maka manusia bisa menciptakan
kebudayaan. Ada hubungan dialektika antara manusia dan kebudayaan.
Kebudayaan adalah produk
manusia, namun manusia itu sendiri adalah produk kebudayaan. Dengan kata lain,
kebudayaan ada karena manusia yang menciptakannya dan manusia dapat hidup
ditengah kebudayaan yang diciptakannya. Kebudayaan akan terus hidup manakala
ada manusia sebagai pendudukungnya Manusia.
A.
Pengertian Manusia
Secara bahasa manusia
berasal dari kata “manu” (Sansekerta), “mens” (Latin),
yang berarti berpikir, berakal budi atau makhluk yang berakal budi (mampu
menguasai makhluk lain). Secara istilah manusia dapat
diartikan sebuah konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau realitas, sebuah
kelompok (genus) atau seorang individu.
Manusia adalah mahluk yang luar biasa kompleks. Kita
merupakan paduan antara mahluk material dan mahluk spiritual. Dinamika
manusia tidak tinggal diam karena manusia sebagai dinamika selalu
mengaktivisasikan dirinya.
Pengertian Manusia
Menurut Para Ahli :
NICOLAUS D. &
A. SUDIARJA : Manusia adalah bhineka, tetapi tunggal. Bhineka karena
ia adalah jasmani dan rohani akan tetapi tunggal karena jasmani dan rohani
merupakan satu barang.
ABINENO
J. I : Manusia adalah “tubuh yang berjiwa” dan bukan “jiwa
abadi yang berada atau yang terbungkus dalam tubuh yang fana”.
UPANISADS
: Manusia
adalah kombinasi dari unsur-unsur roh (atman), jiwa, pikiran, dan prana atau
badan fisik.
SOKRATES
: Manusia
adalah mahluk hidup berkaki dua yang tidak berbulu dengan kuku datar dan lebar.
KEES BERTENS : Manusia adalah suatu
mahluk yang terdiri dari 2 unsur yang kesatuannya tidak dinyatakan.
I WAYAN
WATRA : Manusia adalah mahluk yang dinamis dengan trias
dinamikanya, yaitu cipta, rasa dan karsa.
OMAR
MOHAMMAD AL-TOUMY AL-SYAIBANY : Manusia adalah mahluk yang paling mulia, manusia
adalah mahluk yang berfikir, dan manusia adalah mahluk yang memiliki 3 dimensi
(badan, akal, dan ruh), manusia dalam pertumbuhannya
dipengaruhi faktor keturunan dan lingkungan.
ERBE
SENTANU : Manusia adalah mahluk sebaik-baiknya ciptaan-Nya.
Bahkan bisa dibilang manusia adalah ciptaan Tuhan yang paling sempurna
dibandingkan dengan mahluk yang lain.
PAULA
J. C & JANET W. K : Manusia adalah mahluk terbuka, bebas memilih makna
dalam situasi, mengemban tanggung jawab atas keputusan yang hidup secara
kontinu serta turut menyusun pola berhubungan dan unggul multidimensi dengan
berbagai kemungkinan.
B. Pengertian
Kebudayaan
Kata kebudayaan
berasal dari kata "budh" atau "budhi" atau
"budhaya dalam bahasa sansekerta yang berarti akal,
sehingga kebudayaan diartikan sebagai hasil pemikiran atau akal manusia. Ada
pendapat yang mengatakan bahwa kebudayaan yang berasal dari kata budi dan daya. Budi adalah
akal yang merupakan unsure rohani dalam kebudayaan, sedangkan daya berarti
perbuatan atau ikhtiar sebagai unsure jasmani, sehingga kebudayaan diartikan
sebagai hasil dari akal dan ikhtiar manusia (supartono,
2001; Prasetya, 1998).
Dari definisi-definisi
kebudayaan dapat dinyatakan bahwa inti pengertian kebudayaan mengandung
beberapa ciri pokok, yaitu sebagai berikut :
a. Kebudayaan itu beraneka ragam.
b. Kebudayaan itu diteruskan melalui proses belajar.
c. Kebudayaan itu terjabarkan dari komponen biologi, psikologi, sosiologi, dan eksistensi manusia.
d. Kebudayaan itu berstruktur.
e. Kebudayaan itu terbagi dalam aspek-aspek.
f. Kebudayaan itu dinamis.
g. Nilai-nilai dalam kebudayaan itu relatif.
a. Kebudayaan itu beraneka ragam.
b. Kebudayaan itu diteruskan melalui proses belajar.
c. Kebudayaan itu terjabarkan dari komponen biologi, psikologi, sosiologi, dan eksistensi manusia.
d. Kebudayaan itu berstruktur.
e. Kebudayaan itu terbagi dalam aspek-aspek.
f. Kebudayaan itu dinamis.
g. Nilai-nilai dalam kebudayaan itu relatif.
Unsur-unsur Kebudayaan
Suatu kebudayaan tidak
akan pernah ada tanpa adanya beberapa sistem yang mendukung
terbentuknya suatu kebudayaan, sistem ini kemudian disebut sebagai
unsur yang membentuk sebuah budaya, mulai dari bahasa, pengetahuan, tekhnologi
dan lain lain. semua itu adalah faktor penting yang harus dimiliki oleh setiap
kebudayaan untuk menunjukkan eksistensi mereka.
1)
Bahasa
Yaitu suatu sistem perlambangan yang secara arbitrel
dibentuk atas unsur – unsur bunyi ucapan manusia yang digunakan sebagai gagasan
sarana interaksi.
2) Sistem Pengetahuan
Yaitu semua hal yang diketahui manusia dalam suatu
kebudayaan mengenai lingkungan alam maupun sosialnya menurut azas – azas
susunan tertentu.
3) Organisasi Sosial
Yaitu keseluruhan sistem yang mengatur semua aspek
kehidupan masyarakat dan merupakan salah satu dari unsur kebudayaan universal.
4) Sistem Peralatan Hidup Dan Teknologi
Yaitu rangkaian konsep serta aktivitas mengenai
pengadaan, pemeliharaan, dan penggunaan sarana hidup manusia dalam kebudayaannya.
5) Sistem Mata Pencarian Hidup
Yaitu rangkaian aktivitas masyarakat yang bertujuan
untuk memenuhi kebutuhan hidup dalam konteks kebudayaan.
6) Kesenian
Yaitu suatu sistem keindahan yang didapatkan dari
hasil kebudayaan serta memiliki nilai dan makna yang mendukung eksistensi
kebudayaan tersebut.
7) Sistem Religi
Yaitu rangkaian keyakinan mengenai alam gaib,
aktivitas upacaranya serta sarana yang berfungsi
melaksanakan komunikasi manusia dengan kekuatan alam gaib.
Wujud Kebudayaan
Menurut J.J.
Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga: Gagasan, Aktivitas, dan
Artefak.
1.
Gagasan (Wujud ideal)
Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak; tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut.
Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak; tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut.
2.
Aktivitas (tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan.
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan.
3.
Artefak (karya)
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret diantara ketiga wujud kebudayaan.
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret diantara ketiga wujud kebudayaan.
Kaitan Manusia Dan Budaya
Manusia sebagai perilaku kebudayaan dapat dipandang
setara yang dinyatakan sebagai dialektis. proses dialektis tercipta melalui
tiga tahap :
1) Eksternalisasi, proses manusia
mengekspresikan dirinya dalam membangun dunianya.
2) Obyektivitas, proses msyarakat
menjadi realitas obyektif, yaitu kenyataan yang terpisah dari manusia dan
berhadapan dengan manusia
3)
Internalisasi, proses masyarakat disergap
kembali oleh manusia, yakni manusia yang mempelajari kembali masyarakatnya
sendiri agar dapat hidup dengan baik.
Kedudukan Manusia
Terhadap Kebudayaan
Manusia dan kebudayaan pada dasarnya memiliki
hubungan yang sangant erat kaitannya, karena hampir seluruh kegiatan manusia
yang di kerjakaannya setiap saatnya merupakan sebuah kebudayaan. Berikut ini
adalah 4 kedudukan manusia terhadap kebudayaan:
1) penganut kebudayaan
2) pembawa kebudayaan
3) manipulator kebudayaan
4) pencipta kebudayaan
Hubungan Manusia Dan
Budaya
Hubungan manusia dengan budaya sangatlah erat karena
dari kata manusia yang artinya ciptaan Tuhan yang berakal budi yang sangatlah
istimewa dari ciptaan Tuhan yang lainnya. Sedangkan Budaya itu sendiri adalah
ciptaan manusia yang berasal dari tingkah laku serta lingkungan pada kehidupan
manusia itu sendiri sehingga terciptalah kata kebudayaan yang artinya budaya
yang diciptakan oleh akal budi manusia, oleh sebab itu budaya dan manusia tidak
bisa dipisahkan.
Tiap manusia pun bisa tanpa disadari bisa membuat
budaya dirinya sendiri, melalui akal budi mereka sendiri mereka bisa
mempengaruhi orang lain disekitarnya, sehingga dengan seiring waktu berjalan,
orang-orang disekitarnya akan memiliki tingkah laku, sifat dan kebudayaan yang
hampir sama dengannya.
Budaya manusia itu sendiri berbeda-beda yang
disebabkan oleh banyak faktor seperti daerah, turun-temurun, tingkat sosial,
lingkungan, kemajuan IPTEK dan lain sebagainya. Hal ini menimbulkan banyaknya
tarian, lagu, kebiasaan dan tatanan kehidupan lainnya di setiap daerah yang
berbeda, apalagi seperti di Indonesia yang memiliki banyak sekali daerah dan
bermacam-macam suku. Contoh kebiasaan berbudaya dalam daerah Manado belum tentu
sama dengan kehidupan berbudaya suku Bugis.
Seiring berjalannya waktu, kebudayaan yang
mempengaruhi serta dipengaruhi oleh manusia pun semakin berkembang. Perbedaan
tingkah laku dan etika berbudaya setiap manusia terkadang menimbulkan konflik
dalam kehidupan manusia. Kebanggaan, kesombongan dan egoisme manusia terhadap
kebudayaannya membuat manusia tersebut bersikap radikal yang arti kasarnya ia
melihat bahwa kebudayaan orang lain itu buruk dan kebudayaannya lah yang
terbaik. Berbagai macam konflik kehidupan manusia yang berlatar belakang budaya
seringkali kita temui seperti diskriminasi dan rasisme terhadap suku tertentu
maupun agama tertentu.
Budaya yang berbeda itu indah, karena kita bisa
melihat perbedaan dan bisa mempelajari kebudayaan orang lain, manusia yang
merupakan makhluk sosial tentunya tidak jauh dari yang namanya bergaul dengan
orang lain, bersosialisme dengan orang lain, karena manusia tidak mungkin hidup
sendiri, sehingga setiap manusia harus mempelajari dan bertoleransi terhadap
budaya orang lain.
Semakin banyaknya budaya yang ada di tengah-tengah
manusia, konflik yang terjadi semakin banyak meskipun hanya karena masalah
kecil. Jika manusia yang memiliki toleransi tinggi, konflik tidak akan terjadi,
karena manusia yang berakal budi baik tentu saja melihat keindahan dalam
perbedaan sehingga kedamaian dan kebersamaan akan tercipta.
http://laelatulafifah.blogspot.co.id/2011/11/manusia-dan-kebudayaan.html
http://vanillabluse.blogspot.co.id/2014/05/makalah-manusia-dan-kebudayaan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar