PENGARUH MEDIA MASSA TERHADAP ANAK
Perkembangan zaman Globalisasi sekarang ini amatlah pesatnya
sehingga membuat kita sering takjub dengan segala penemuan-penemuan baru
disegala bidang. Penemuan-penemuan baru yang lebih banyak didominasi oleh
negara-negara barat tersebut dapat kita simak dan saksikan melalui layar
Televisi, koran, Internet dan sebagainya yang sering membuat kita geleng-geleng
kepala sebagai orang Indonesia yang hanya bisa menikmati dan memakai penemuan
orang-orang barat tersebut. Penemuan-penemuan baru tersebut merupakan sisi
positif yang dapat kita ambil dari negara-negara Barat itu sedangkan di
negara-negara Barat itu sendiri makin maju dan moderen diiringi pula dengan
bebasnya mereka dalam bertindak dan berperilaku dalam kehidupan sehari-hari
sehingga menjadi suatu kebiasaan yang membudaya.
Diantara berbagai media massa, televisi memainkan peran yang
terbesar dalam menyajikan informasi yang tidak layak dan terlalu dini bagi
anak-anak. Menurut para pakar masalah media dan psikologi, dibalik keunggulan
yang dimilikinya, televisi berpotensi besar dalam meningkatkan dampak negatif
di tengah berbagai lapisan masyarakat, khususnya anak-anak. Memang terdapat
usaha untuk menggerakkan para orang tua agar mengarahkan anak-anak meraka
supaya menonton program atau acara yang dikhususkan untuk mereka saja, namun
pada prakteknya, sedikit sekali orangtua yang memperhatikan ini.
Kecemasan orangtua terhadap dampak menonton televisi bagi
anak-anak memang sangat beralasan, mengingat bahwa bayak penelitian menunjukkan
televisi memang memiliki banyak pengaruh baik negatif maupun positif. Yang
dikhawatirkan dari kalangan orang tua adalah anak-anak yang belum mampu
membedakah mana yang baik dan buruk serta mana yang pantas dan tidak pantas,
karena media televisi mempunyai daya tiru yang sangat kuat bagi pertumbuhan dan
perkembangan anak-anak.
Namun demikian harus diakui bahwa kebutuhan untuk mendapatkan
hiburan, pengetahuan dan informasi secara mudah melalui televisi juga tidak
dapat dihindarkan. Televisi, selain selalu tersedia dan amat mudah diakses,
juga menyuguhkan banyak sekali pilihan, ada sederat acara dari tiap stasiun
televisi, tinggal bagaimana pemirsa memilih acara yang dibutuhkan, disukai dan
sesuai dengan selera.
Banyak hal yang belum diketahui oleh seorang anak, oleh karena itu
kalau tidak ada yang memberi tahu ia akan mencari sendiri dengan mencoba-coba
dan meniru orang dewasa. Apakah hasil percobaan maupun peniruannya benar atau
salah, anak mungkin tidak tahu. Disinilah tugas orangtua untuk selalu memberi
pengertian kepada anak, secara konsisten. Kebingungan anak karena standar ganda
yang diterapkan orangtua juga bisa teratasi kalau orangtua memberi penjelasan
kepada anak.
Kalaupun tidak sempat mendampingi anak, orang tua sebaiknya
menyeleksi program televisi mana yang benar-benar cocok untuk anak. Sebelum
anak diijinkan untuk menonton program televisi tertentu, orangtua sudah
mengetahui program tersebut cocok atau tidak untuk anak, jadi orangtua sudah
pernah terlebih dulu menonton program tersebut dan melakukan evaluasi.
·
Pengaruh Lingkungan dan Media
Massa Terhadap Perkembangan Kepribadian Anak
Secara umum ada tiga lingkungan yang sangat mempengaruhi kualitas
mental dan spiritual anak yaitu : Lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan
lingkungan sosal budaya yang berhubungan dengan nilai-nilai serta norma-norma
yang berlaku dimasyarakat, termasuk didalamnya pengaruh Televisi, buku dan
media massa.
Ketiga lingkungan tersebut saling menopang dalam mempengaruhi
perkembangan dan pembentukan karekter anak. Sebenarnya, lingkungan kedua dan
ketiga dapat dikontrol pengaruhnya jika lingkungan
pertama yakni orang tua dalam hal ini keluarga-mampu memaksimalkan perhatiannya
terhadap pengasuhan dan pendidikan anak.
Kita sangat paham bahwa anak adalah makhluk aktif yang tengah
dalam penjajahan mencari dunianya. Ia membutuhkan pemandu agar ia tidak salah
dalam memilih jalan hidupnya. Pemandu itu tidak lain adalah orang tua dan
para pendidik (guru). Karena itu, orang tua ataupun guru, sebagai pendidik
normal, perlu memahami bagaimana cara menumbuh kembangkan anak, serta memahami
pula teknik-teknik bagaimana berinteraksi dengan anak yang sesuai dengan aqidah
serta fleksibel dengan tuntutan jaman.
·
Peran Orang Tua Terhadap Anak
Peranan orang tua yang baik untuk anak dapat di lakukan dengan
cara sebagai berikut :
a.
Memberi kesepakatan dengan jadwal kepada anak tentang mana acara
yang boleh ditonton atau tidak, kapan boleh menonton, waktu sembahyang, waktu
belajar, waktu tidur, bahkan waktu membantu orang tua dan berikan sanksi bila
melanggar.
b.
Dampingi anak-anak pada saat menyaksikan acara televisi dan
upayakan dialog atau diskusi mengenai tayangan yang ditonton termasuk juga
iklan-iklannya.
c.
Pantau terus kegiatan anak diluar rumah, bergaul dengan siapa,
dikhawatirkan kalau menonton film-film porno yang ada dirumah temannya yang
tidak terpantau oleh orang tuanya.
yang tidak kalah pentingnya adalah pendidikan yang mengandung
nilai-nilai agama yang harus selalu diterapkan dan ditumbuhkan dirumah yaitu
dengan cara mengikutsertakan pendidikan keagamaan di luar jam sekolah, agar
anak-anak kita mendapatkan bekal nilai-nilai agama sehingga mampu berfikir
jernih, punya rancana dan masa depan yang baik. Apabila ditumbuh-kembangkan
pendidikan agama kepada anak-anaknya niscaya apapun arus formasi yang bersifat
negatif yang datang dari luar ataupun dari dari kecanggihan teknologi tidak
akan berpengaruh bagi anak-anak karena sudah memiliki bekal dan filter untuk
menyerap atau menyaring informasi-informasi yang sifatnya negatif.
Empat peran orang tua tersebut, setidaknya dapat meminimalkan
efek negatif yang dapat ditimbulkan oleh televisi terhadap anak-anak. Tidak ada
artinya jika kita terus menerus menyalahkan media televisi sebagai biang kerok
kerusakan moral dan kepribadian anak-anak, karena media televisi sebagai media
informasi dan hiburan akan terus hadir dan mengemuka di tengah-tengah kita yang
akan terus mempengaruhi mental, emosi, fisik dan perekembangan jiwa anak, tapi
disini orang tua harus peka dan kritis tehadap tayangan-tayangan yang disajikan
untuk anak-anaknya.
Sebagian orang tua bahkan tak peduli acara apa yang ditonton
anaknya. Sepanjang si anak tidak bertanya atau becerita, umumnya orangtua
merasa apapun yang disuguhkan televisi sebagai “teman” anaknya selama mereka
tidak berada dirumah tak perlu dipermasalahkan.
Kalau toh ada pengaruh buruk televisi terhadap sebagian orang,
maka sebagian lainnya mengaggap hal itu sama sekali bukan urusannya. Padahal,
sangat mungkin pengaruh buruk itupun mengenai anggota keluarganya, hanya dia
cukup jeli atau punya cukup waktu untuk memperhatikannya.
Meskipun belakangan ini sebagian stasiun televisi sudah
mencantumkan tanda bahwa program itu untuk orang dewasa, memerlukan bimbingan
orangtua, atau memeng acara yang dianggap pantas ditonton anak-anak,
kenyataannya hanya sekitar 15 persen saja anak yang mengatakan selama menonton
televisi didampingi orangtuanya.
Televisi telah mengubah cara berfikir anak. Anak-anak yang terlalu
banyak menonton televisi biasanya akan tumbuh menjadi sosok yang sulit
berkonsentrasi dan kurang perhatian pada lingkungan sekitar, mereka hanya
terpaku pada televisi.
Anak-anak lebih bersifat pasif dan berinteraksi dengan TV, bahkan
seringkali mereka terhanyut dalam dramatisasi terhadap tayangan yang ada di
televisi. Disatu sisi TV menjadi sarana sebagai media informasi, hiburan bahkan
bisa sebagai kemajuan kehidupan, namun disisi lain TV dapat menularkan efek
yang buruk bagi sikap, pola pikir, perilaku anak.
Televisi tidak bisa dipungkiri, kini boleh jadi telah menjadi
pengasuh setia masyarakat. Tak terkecuali anak-anak. Yang jadi masalah, kalau
anak-anak menonton tayangan televisi yang tidak sesuai dengan usianya.
Misalnya, tayangan seks dan kekerasan. Anak-anak yang masih rentan daya
kritisnya, akan mudah sekali terpengaruh dengan isi dan materi tayangan
televisi yang ditontonnya, dan pengaruhnya bisa terbawa sampai mereka dewasa.
Oleh sebab itu para orang tua senantiasa diingatkan untuk
menerapkan control yang ketat terhadap kebiasaan menonton TV bagi anak-anaknya.
Katena kalau tidak dimulai dari sekarang, dampaknya sangat membahayakan buat
perkembangan jiwa mereka.
Kekerasan di TV membuat anak menganggap kekerasan adalah jalan
untuk menyelesaikan masalah. Dampak menonton Televisi bagi anak-anak. Antara
lain bisa menimbulkan ketagihan dan keergantungan serta pola hidup konsumtif
dikalangan anak-anak. Anak-anak akan merasa pantas untuk menuntut apa saja yang
ia inginkan. Terlepas dari baik buruknya tayangna televisi yang ditonton
seorang anak, pola menonton Tivi yang tidak terkontrol akan menimbulkan dampak
psikologis bagi anak-anak.
Yang pertama, keterampilan anak jadi kurang berkembang. Usia anak
adalah usia dimana si anak sedang mengembangkan segala kemampuannya seperti
kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dengan orang lain dan kemampuan
mengemukakan pendapat. Dampak lainnya, disadari atau tidak, perilaku-perilaku yang
dilihat di TV akan menjadi satu mermori dalam diri si anak dan akibatnya si
anak menjadi meniru yang bisa berkembang menjadi karakter pribadinya dikemudian
hari, kalau tidak segera diantisipasi.
Jadi jangan heran, kalau orangtua melihat tingkah anaknya yang
kasar atau suka meneluarkan kata-kata yang tidak pantas diucapkan, meski orang
tua setengah mati meyakinkan bahwa mereka tidak pernah mendidik anaknya seperti
itu. Bisa jadi, itu akibat pola menonton TV yang tidak terkontrol.
Kesimpulan
Dari pembahasan diatas panyusun dapat menyimpulkan beberapa
kesimpulan bahwa :
1.
Kontrol dari orangtua tehadap anak sangatlah penting di jaman
sekarang ini, karena orang tua adalah pendidik yang pertama dan yang banyak
sekali berhubungan langsung dengan anak anak.
2.
Karena siaran Televisi sangat dekat sekali dengan anak-anak, maka
orang tua harus bisa mendampingi dan memberikan arahan kepada anak apabila
dalam siaran-siaran tersebut ada yang tidak pantas dilihat atau disaksikan oleh
anak.
3.
Faktor yang paling penting dalam perkembangan emosional dan
spiritual anak bergantung pada orangtua itu sendiri, apabila kurang pengawasan
dari orang tua, maka anakpun akan lebih mudah lagi menyerap hal-hal yang
bersifat negatif yang ada diluar.
Saran
Di jaman sekarang ini banyak sekali sekali siaran-siaran televisi
yang tidak pantas utnuk dilihat oleh anak-anak di bawah umur, maka dari itu
peran orang tua disini sangatlah penting, karena dengan perhatian yang ketat
dari orangtua, maka anakpun tidak bisa sembarangan menyaksikan
tayangan-tayangan yang bersifat negatif, demi menciptakan kepribadian anak yang
lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA